Kontroversi Wasit Ma Ning Yang Akan Memimpin Laga Irak Vs Timnas Indonesia: Beri 3 Penalti Untuk Qatar Di Final Piala Asia 2023

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Jakarta - Konfederasi sepak bola Asia (AFC) sudah menentukan wasit nan bakal memimpin pertandingan di putaran keempat Kualifiikasi Piala Dunia 2026 area Asia.

Ada satu nama menarik nan mendapatkan tugas dari AFC. Wasit Ma Ning dari China ditugaskan untuk menjadi pemimpin laga Timnas Irak melawan Timnas Indonesia.

Diketahui, pertandingan antara Timnas Irak kontra Timnas Indonesia itu bakal dilangsungkan di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah, Arab Saudi pada Minggu (12/10/2025) awal hari WIB. 

Selain Timnas Irak, ada Timnas Arab Saudi nan kudu dihadapi oleh Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Jika mau lolos ke putaran final pentas dunia, Tim Garuda hanya perlu mengalahkan dua tim tersebut. 

Nathan Tjoe-A-On tampil impresif berbareng klub barunya, Willem II di kasta kedua Liga Belanda. Dalam laga kontra De Graafschap, Nathan tampil penuh 90 menit dan apalagi terlibat dalam gol sigap Willem II. Hal ini tentunya membikin Patrick Kluivert memil...

Ma Ning memang sudah lama memegang lisensi wasit FIFA. Ia juga disebut sebagai salah satu wasit terbaik di China dalam lima tahun terakhir. 

Namun, Ma Ning tidak luput dari kontriversi. Wasit berumur 46 tahun itu pernah memberikan tiga bingkisan penalti untuk Timnas Qatar di final Piala Asia 2023. 

Tiga penalti itu bisa dieksekusi oleh Akram Afif. Timnas Qatar pun bisa menjadi juara dengan kemenangan 3-1 atas Timnas Yordania. 

Sebelumnya, ketua umum PSSI sudah melakukan protes kepada AFC dan FIFA. Protes itu mengenai dengan pemilihan wasit asal Kuwait, Ahmed Al Ali nan memimpin laga Timnas Indonesia melawan Timnas Arab Saudi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia.

"Sekjen PSSI kemarin sudah kirim surat resmi ke FIFA, saya juga bakal kirim surat resmi ke AFC, mengenai penunjukan wasit sekarang, nan rupanya wasitnya dari regional nan sama, dari Kuwait," kata Erick.

Kami lagi coba melobi jika bisa wasitnya tempat nan lebih netral seperti Australia, Jepang, China, alias apalagi Eropa. Ya kita lihat hasilnya," sambungnya.