Ketua Kpk Ungkap Alasan Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Kasus Bjb

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk

Selasa, 11 Mar 2025 12:17 WIB

Penggeledahan rumah Ridwan Kamil merupakan tindak lanjut dari hasil pemeriksaan interogator terhadap sejumlah saksi dalam kasus dugaan korupsi biaya iklan bank BJB. KPK geledah rumah eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengenai kasus BJB. (CNNIndonesia/Mundri Winanto)

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Ketua KPK Setyo Budiyanto mengungkap argumen tim interogator Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah rumah Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) mengenai kasus dugaan korupsi biaya iklan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).

Setyo menjelaskan upaya penggeledahan rumah politikus Golkar itu sebagai upaya tindak lanjut dari hasil pemeriksaan interogator terhadap sejumlah saksi dalam kasus ini.

"Didasari keterangan saksi maka perlu geledah untuk memastikan ada tidaknya kaitan dengan perkara dan juga membikin terang perkara BJB," kata Setyo saat dihubungi, Selasa (11/3).

Upaya penggeledahan nan dilakukan interogator terhadap rumah RK tersebut dilakukan Senin (10/3) kemarin.

RK pun mengaku menghormati upaya penggeledahan nan dilakukan KPK. Politikus Golkar itu menyebut interogator juga telah menunjukkan surat resmi ketika menggeledah.

"Hal-hal mengenai lainnya kami tidak bisa mendahului tim KPK dalam memberikan keterangan," jelas RK lewat pernyataan resmi.

Sebelumnya, Lembaga antirasuah menerbitkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) kasus Bank BJB ini pada 27 Februari 2025.

"Nanti dari hasil koordinasi itu baru diputuskan sebuah langkah alias tindak lanjut nan bakal dilakukan seperti apa," ucap Setyo pada Rabu (4/5) lalu.

Sudah ada tersangka nan ditetapkan namun belum disampaikan KPK ke publik. Kata Setyo, perihal itu menjadi kewenangan penuh penyidik.

"Tindak lanjut terhadap penanganannya, pascadilakukan rilis mengenai penentuan terhadap perkara tersebut, ya jadi kewenangan dari interogator dan kepala alias deputi kapan bakal dilakukan tindak lanjutnya," jelas dia.

(mab/dal)

[Gambas:Video CNN]