ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Kepala Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf membuka wacana pemanfaatan musim haji jadi momen pertukaran wisata Indonesia dengan Arab Saudi.
Salah satu caranya dengan memanfaatkan penerbangan haji nan biasanya kosong saat kembali ke Indonesia.
Irfan menyatakan perihal ini saat jadi pembicara dalam Forum Umrah dan Ziarah ke-2 nan digelar oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Madinah, 14-16 April 2025.
Dalam keterangan tertulisnya, Irfan mengatakan Indonesia adalah negara nan punya kelebihan lokasi wisata nan bisa menarik pelancong dari Arab Saudi.
Bukan hanya Bali, namun juga Lombok, Aceh hingga Yogyakarta.
"Kami menawarkan ketenangan spiritual, kekayaan budaya, dan keelokan alam nan siap menyambut saudara-saudara kami dari Saudi," kata Irfan
"Mari kita ubah arus jamaah menjadi jembatan pariwisata dan persaudaraan," imbuhnya.
Irfan juga mendorong integrasi sistem digital antara platform Nusuk milik dan sistem umrah Indonesia demi kenyamanan dan transparansi pelayanan jamaah umrah.
Ia mengatakan dengan jumlah lebih dari 1,5 juta jamaah umrah asal Indonesia setiap tahun, perlu kemitraan jangka panjang strategis dan saling menguntungkan. Termasuk dalam perihal suplai produk makanan halal, rempah-rempah, dan jasa berbasis teknologi.
"Di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi global, kita punya kesempatan untuk membangun poros ekonomi umat berbasis haji dan umrah," katanya.
Menurutnya kerjasama Indonesia dan Arab Saudi di sektor ini bukan hanya soal pelayanan, tapi investasi jangka panjang bagi masa depan bumi Islam.
Forum ini dibuka dengan kehadiran sejumlah tokoh krusial Kerajaan Arab Saudi, termasuk Putra Mahkota Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, Pangeran Salman bin Sultan bin Abdulaziz Al Saud, Gubernur Madinah, dan Menteri Haji dan Umrah Tawfig Al-Rabiah, Menteri Haji dan Umrah.
Dalam kesempatan itu Irfan juga menegaskan komitmen BP Haji untuk memperkuat peran dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Tinjau Armuzna
Sebelumnya Irfan juga meninjau persiapan penyelenggaraan haji 2025 di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Armuzna merupakan area vital dalam puncak penyelenggaraan ibadah haji, nan menjadi pusat konsentrasi jamaah dan layanan.
"Pemantauan ini krusial untuk memastikan seluruh jasa di Armuzna betul-betul siap. Ini termasuk area tenda jamaah, serta akomodasi nan akandiberikan kepada jemaah. Wilayah ini adalah titik sentral dalam penyelenggaraan haji, dan kami mau pastikan semua melangkah dengan baik," kata Irfan.
Menurutnya BP Haji mempunyai mandat untuk memberikan support menyeluruh terhadap penyelenggaraan haji, mulai dari aspek teknis hingga koordinatif.
(sur/sur)
[Gambas:Video CNN]