ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Kementerian Sosial (Kemensos) berbareng Badan Pusat Statistik (BPS) bersinergi melakukan uji petik dan pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyampaikan, kerja sama tersebut dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) Pemutakhiran DTSEN.
"DTSEN sudah selesai, kita sedang melakukan ground check," kata Gus Ipul dalam konvensi pers di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (26/2).
Gus Ipul melanjutkan, sebagai tindak lanjut MoU, Kemensos telah melakukan pertemuan secara online dengan BPS, dinas sosial seluruh Indonesia dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
Pertemuan tersebut menandai dimulainya training bagi semua pihak mengenai untuk memulai training pemutakhiran data.
"Dalam rangka itu, BPS pusat maupun wilayah bakal membimbing teman-teman di tingkat daerah," katanya.
Ia berambisi info nan bergerak tersebut bisa dijaga konsistensi dan akurasinya, sehingga support sosial bisa disalurkan tepat sasaran.
"Data ini bakal jadi pedoman bagi kami untuk menyalurkan bansos pada triwulan kedua," katanya.
Ia mengatakan proses pemutakhiran DTSEN nan rutin dan berkepanjangan bakal meningkatkan kualitas info semakin bagus. Meski begitu, perihal ini diakui memang memerlukan waktu.
"Kualitasnya meningkat, akurasinya juga meningkat," katanya.
Gus Ipul pun mewajibkan 33 ribu lebih pendamping PKH untuk mengikuti training pemutakhiran DTSEN. Ia memastikan proses ini bakal diawasi.
"Ada tes-tes nan kita berikan setelah mengikuti training ini," katanya.
Saat ditanya soal selisih penerima support antara Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan DTSEN, dia mengatakan pasti ada perbedaan. Karena itu, Kemensos bakal memastikan akurasinya dengan ground check.
"Karena ini diukur ulang, dipadankan dengan data-data lain. Jadi, pasti ada nan keluar dan masuk," katanya.
Pada kesempatan nan sama, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan MoU Pemutakhiran DTSEN bermaksud untuk memperkuat kerjasama antara BPS dan Kemensos. Sebab, kerjasama menjadi kunci keberhasilan.
"Data-data nan dibutuhkan Kemensos bakal terus kami siapkan dan kami pastikan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan nan nantinya bisa dimanfaatkan Pak Mensos dan jajarannya," katanya.
Ia menuturkan DTSEN bakal dimutakhirkan tiap tiga bulan sekali. Pemutakhiran dilakukan melalui ground check, aplikasi Cek Bansos, dan data-data lainnya.
"Misalnya BPJS kesehatan, kita bakal kerja sama dengan KPU juga, kita bakal terus rekonsiliasi dengan Dukcapil juga, lantaran info Dukcapil juga dinamis," katanya.
Amalia mengatakan ground check bakal dilakukan sekitar dua minggu. Saat ground check, BPS bakal memastikan kelengkapan variabel nan kudu didata. Menurutnya, semakin komplit variabel, maka bakal semakin baik kualitas datanya.
"Sekitar 36 variabel nan bakal dimutakhirkan saat ground check, ini bakal melengkapi DTSEN," katanya.
(inh)