Jelang Rilis Data As, Dolar Turun Tipis Ke Rp16.320

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sikap wait and see pelaku pasar perihal info dari AS nan bakal dirilis malam hari nanti.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat tipis 0,03% di nomor Rp16.320/US$ pada hari ini, Jumat (7/3/2025). Kendati menguat, rupiah tampak langsung melemah 0,12% selang empat menit sejak perdagangan dibuka.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:55 WIB naik 0,11% di nomor 104,17. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin (6/3/2025) nan berada di nomor 104,06.

Pada hari ini, pelaku pasar sedang menunggu info tenaga kerja AS ialah Non-Farm Payroll (NFP) dan unemployment rate. Kedua info ini bakal ditunggu pelaku pasar lantaran berasosiasi dengan info tenaga kerja AS dan dapat berakibat pada kebijakan nan bakal diambil The Fed soal suku kembang acuannya.

Sebelumnya, ekonomi AS menambahkan 143 ribu pekerjaan pada Januari 2025, jauh di bawah revisi kenaikan 307 ribu pada Desember dan perkiraan 170 ribu. Pertumbuhan lapangan kerja terjadi di sektor kesehatan (44 ribu), perdagangan ritel (34 ribu), support sosial (22 ribu), dan pekerjaan di pemerintahan nan terus meningkat (32 ribu). Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) menyatakan bahwa kebakaran rimba di Los Angeles serta cuaca musim dingin nan parah di beberapa bagian negara tidak mempunyai "dampak nan dapat terlihat" terhadap nomor ketenagakerjaan bulan tersebut.

Sementara itu, BLS menerbitkan revisi tahunan terhadap info ketenagakerjaan untuk tahun 2024. Perubahan total pekerjaan non-pertanian pada November direvisi naik sebesar 49 ribu menjadi 261 ribu, sedangkan perubahan untuk Desember direvisi naik sebesar 51 ribu menjadi 307 ribu. Dengan revisi ini, jumlah pekerjaan di November dan Desember secara keseluruhan meningkat 100 ribu lebih tinggi dari laporan sebelumnya.

Namun, jika mempertimbangkan keseluruhan tahun 2024, jumlah pekerjaan non-pertanian meningkat sebesar 1,99 juta, dengan rata-rata pertumbuhan 166 ribu pekerjaan per bulan. Angka ini lebih rendah dibandingkan laporan awal nan menyebut kenaikan 2,2 juta pekerjaan alias rata-rata 186 ribu per bulan.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Anjlok ke 16.575 per USD, Terparah Sepanjang Sejarah

Next Article Siap Siap Keputusan BI Hari Ini, Akankah Jadi Juru Selamat Rupiah?