Jalan Terjal Persijap Merajut Asa Besar Lewat Playoff Promosi Liga 1: Widodo C Putro Pengaduk Emosi Rakyat Ratu Kalinyamat

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Kediri - Prestasi Persijap naik turun ombak Laut Jawa. Setelah sepuluh tahun lampau terakhir berkecimpung di tataran elite, sekarang Persijap mulai merajut asa kembali ke habitatnya ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia.

Terakhir kali pada tahun 2014, klub berjulukan Laskar Kalinyamat ini tampil di kejuaraan ISL. Sebutan Kalinyamat diambil dari nama ratu nan setara dan bijaksana. Ratu Kalinyamat adalah putri Sultan Trenggono dari Kerajaan Demak Bintoro nan pertama kali menentang kolonialisme Portugis pada tahun 1550.

Jiwa patriotisme dan pantang menyerah dari Ratu Kalinyamat ini menjadi spirit perjuangan Persijap. Setelah terdegradasi ke Liga 2 hingga Liga 3, Persijap pelan-pelan meningkatkan derajatnya. Gelar juara Liga 3 2019 dan promosi ke Liga 2 2020 jadi momentum kebangkitan mereka.

Musim lampau Persijap sempat nyaris lolos ke putaran delapan besar, jika mereka tak 'dikerjai' para rivalnya. Nah, bagian Pegadaian Liga 2 2024/2025 ini Persijap punya kesempatan cukup besar kembali ke kediaman aslinya.

Dengan syarat tim didikan Widodo C. Putro ini sukses menjegal PSPS pada laga playoff promosi Liga 1 nan digelar di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Selasa (25/2/2025) nanti.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Datang Saat Tim Sedang Oleng

Kisah kehadiran Widodo C. Putro ke Persijap cukup menarik. Dia menggantikan posisi Kahudi Wahyu nan sebenarnya posisi tim tetap dalam trek bagus. Demi mengejar ambisi naik ke Liga 1, Widodo nan baru berpisah dari Madura United FC pun teken perjanjian pada 4 November silam.

Perjalanan mantan striker Timnas Indonesia ini juga tak berjalan mulus. Kemenangan dan kekalahan mewarnai kisah Persijap. Dari 14 kali memimpin Persijap mulai fase Regular Series, Championship Series alias babak delapan besar, Widodo meraih lima kemenangan, tujuh seri, dan dua kekalahan.

Selama pertempuran musim ini, Widodo membikin suporter Persijap harap-harap cemas. Pada Regular Series, Persijap hanya menempati urutan ketiga Grup B di bawah Bhayangkara FC dan PSIM nan telah memastikan diri tampil di Liga 1 musim depan.

Di babak delapan besar, Widodo kembali membikin jantung pendukung timnya empot-empotan saat laga terakhir melawan Persela nan berhujung rusuh di Stadion Bumi Wali Tuban Sport Center.

Beruntung Zulham Zamrun dkk. punya modal kelebihan satu gol. Sehingga lanjutan sisa pertandingan selama sebelas menit di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Persijap tinggal mengamankan skor 1-0 hingga peluit akhir ditiup wasit.

Satu Langkah Lagi, Jap!

Satu langkah lagi Persijap bakal mewujudkan cita-cita nan selama satu dasawarsa terakhir terpendam untuk berkecimpung di Liga 1. Perseteruan kontra PSPS kelak jelas menguntungkan Persijap nan bertindak sebagai tuan rumah.

Sesuai izin nan ditetapkan PT LIB, Persijap nan mempunyai poin sama sembilan dengan PSPS berkuasa tampil di hadapan ribuan pendukung fanatiknya. Meskipun kedua tim juga punya satu agregat gol, namun produktifitas gol Persijap lebih bagus daripada tim didikan Aji Santoso itu.

Jika Widodo sukses mengangkat kembali Persijap ke level tertinggi, maka ini pengulangan kesuksesannya pada 2019 nan juga mempromosikan Persita ke Liga 1 2020. Bila Persijap naik kelas, maka mereka melengkapi kedigdayaan Grup B pada fase Regular Series dimana Bhayangkara FC dan PSIM telah lebih dulu promosi ke Liga 1 2025/2026.

Persaingan di BRI Liga 1 2024/2025