Investor Ikn Ungkap Nasib Proyek Triliunan Di Penajam

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia — Proyek IKN sempat menjadi korban dari pemangkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. 

Anggaran IKN sebesar Rp 48,8 triliun merupakan anggaran untuk pembangunan tahap kedua periode 2025-2029. Hal ini berasas pada hasil Rapat Terbatas (Ratas) pada 21 Januari 2025 dan 3 Februari 2025. Anggaran nan dipangkas hanya untuk DIPA IKN, dari awal pagu sebesar Rp 6,3 triliun menjadi Rp 5,2 triliun, alias berkurang sebesar Rp 1,15 triliun.

Namun setelah itu Kepala Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono mengabarkan bahwa adanya penambahan anggaran sebesar Rp 8,1 triliun berasal dari support Presiden Prabowo Subianto.

Emiten properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengatakan proses rencana pembangunan proyek perusahaan di IKN nan menggunakan sistem Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) tetap berjalan. Sistem pembangunan itu didorong oleh Otorita IKN (OIKN), dan menurut Direktur CTRA Harun Hajadi kedua belah pihak tetap aktif berkoordinasi.

"Sampai saat ini kami tidak mendapatkan pemberitahuan adanya penundaan ataupun lainnya, proses tetap melangkah seperti biasa," kata Harun saat dihubungi carpet-cleaning-kingston.co.uk dikutip Minggu (16/2/2025).

Adapun Ciputra Group sedang menjalankan proses rencana pembangunan 10 tower apartments untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 20 rumah tapak untuk eselon 1. Harun mengatakan letak proyek tersebut berada di area 1C (bagian Selatan) dan 1B (tengah).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Delonix Group merupakan penanammodal perintis nan menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara (IKN). Investor asal China nan mempunyai jaringan hotel internasional dan sektor properti lainnya ini bakal membangun area mixed used di IKN seluas 24.000 meter persegi. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Delonix Group merupakan penanammodal perintis nan menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara (IKN). Investor asal China nan mempunyai jaringan hotel internasional dan sektor properti lainnya ini bakal membangun area mixed used di IKN seluas 24.000 meter persegi. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Delonix Group merupakan penanammodal perintis nan menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara (IKN). Investor asal China nan mempunyai jaringan hotel internasional dan sektor properti lainnya ini bakal membangun area mixed used di IKN seluas 24.000 meter persegi. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Meskipun begitu, dia mengakui belum mengetahui kapan ground breaking dapat dilakukan. "Saya belum tahu, lantaran kan seperti saya sampaikan, semua di-drive oleh OIKN, kan ini KPBU, bukan nan komersial," ujar Harun.

Sementara itu, emiten pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) tetap melanjutkan pembangunan proyeknya di IKN meski anggaran APBN 2025 untuk IKN diblokir.

"Jalan terus dengan optimis," kata Direktur Utama HEAL Hasmoro saat dihubungi carpet-cleaning-kingston.co.uk.

Ia mengatakan pihaknya berambisi pembangunan tahap pertama RS Hermina Nusantara di sana dapat selesai tahun ini. Untuk tahap pertama, rumah sakit dibangun dengan kapabilitas 100 tempat tidur. Pada tahap selanjutnya, HEAL bakal menambah kapabilitas rumah sakit menjadi 200 tempat tidur.

Adapun gedung ini berdiri di atas lahan seluas 20.700 meter persegi, Luas gedung master plan 28.210 meter persegi. Dengan kapabilitas 200 tempat tidur. Rumah sakit ini juga dibangun dengan anggaran untuk master plan sebesar Rp650 miliar.

Penyelesaian Bandara VVIP IKN melangkah sesuai rencana sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). (Dok Hutama Karya)Foto: Penyelesaian Bandara VVIP IKN melangkah sesuai rencana sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). (Dok Hutama Karya)
Penyelesaian Bandara VVIP IKN melangkah sesuai rencana sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). (Dok Hutama Karya)

Sedangkan Konglomerat Dato' Sri Tahir buka bunyi mengenai nasib investasi Grup Mayapada di IKN. Grup Mayapada melalui PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) telah membangun Mayapada Hospital Nusantara, rumah sakit kedua di IKN.

"Singkat [saja], RS tetap jalan seperti normalnya," kata Tahir saat dihubungi carpet-cleaning-kingston.co.uk.

Ia juga mengatakan bahwa Mayapada Hospital Nusantara sudah beraksi sepenuhnya. Namun, salah satu orang terkaya di RI itu tidak menargetkan kapan RS itu bisa meraup keuntungan.

"Sudah full operasi, jika untung memang investasi di RS ada waktunya," kata Tahir.

Terpisah, Corporate Secretary SRAJ Arie Farisandi mengatakan Mayapada Hospital Nusantara tidak hanya berfokus dalam memberikan jasa kesehatan kepada masyarakat di IKN. Namun juga kepada masyarakat nan berada di wilayah Kalimantan secara umum. Lantas, dia mengatakan saat ini tidak ada akibat dari pemblokiran anggaran pemerintah tersebut.

"Namun kedepannya tentunya kami selalu mencermati perkembangan situasi sehingga kami bisa menyesuaikannya dengan rencana-rencana Perseroan," kata Arie saat dihubungi carpet-cleaning-kingston.co.uk.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Geger! Bank Mayapada Digugat Konglomerat Ted Sioeng

Next Article Profil Delonix Group, Sosok Dibalik Investor China nan Masuk IKN