INDUSTRI

ISF 2024 Jadi Momen Industri untuk Tunjukkan Inovasi Transisi Energi Indonesia

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengumumkan bahwa Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada 5-6 September 2024. Acara ini akan menjadi kesempatan bagi para pelaku industri di Indonesia untuk memamerkan inovasi mereka di sektor transisi energi. ISF merupakan platform penting untuk mendorong kolaborasi dan berbagi praktik terbaik di antara para pemangku kepentingan guna mencapai dekarbonisasi dan kemajuan ekonomi berkelanjutan secara global.

Pada tahun sebelumnya, ISF sukses digelar di Jakarta dengan partisipasi lebih dari 2.500 orang dari 41 negara serta melibatkan lebih dari 100 pembicara global di sektor transisi energi. Selain itu, terdapat penandatanganan delapan kerja sama untuk memajukan energi bersih. “Forum ini bukan hanya sekadar wadah diskusi, tetapi juga akan menghasilkan outcome yang konkret. Para industri akan memiliki kesempatan untuk memamerkan proyek-proyek mereka,” ujar Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Shinta Kamdani.

Acara diskusi ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian nol emisi karbon (Net Zero Emissions/NZE) terutama di sektor industri dengan menerapkan ide-ide yang dihasilkan dari diskusi tersebut. Shinta menekankan bahwa sektor industri di Indonesia merupakan kontributor utama dalam pelepasan emisi karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca (GRK). “Emisi dari sektor industri berasal dari penggunaan energi sebesar 33,9 persen. Oleh karena itu, efisiensi energi dan transisi ke sumber energi yang lebih bersih menjadi kunci dalam upaya pengurangan emisi,” tambah Shinta.

Indonesia memiliki target pengurangan emisi karbon sesuai dengan Enhanced-Nationally Determined Contribution (E-NDC) dari 29 persen atau 835 juta ton CO2 menjadi 32 persen atau 912 juta ton CO2 pada tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah berencana untuk menghasilkan listrik sebesar 708 gigawatt, di mana 96 persennya berasal dari pembangkit listrik energi terbarukan dan 4 persen sisanya dari tenaga nuklir. Diperkirakan investasi sebesar US$ 1,108 miliar diperlukan untuk pembangunan pembangkit listrik dan transmisinya, dengan investasi tambahan sebesar US$ 28,5 miliar hingga tahun 2060.

Dengan adanya ISF 2024, diharapkan para pemangku kepentingan dapat bersatu dalam upaya mencapai target-target keberlanjutan energi di Indonesia. Melalui kolaborasi dan pertukaran ide-ide terbaik, kita dapat mewujudkan dekarbonisasi dan memajukan ekonomi berkelanjutan secara global. Ayo dukung ISF 2024 dan jadilah bagian dari perubahan menuju masa depan yang lebih bersih dan lestari!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *