Industri Perhiasan Berhasil Mencetak Kinerja Moncer
Industri perhiasan dalam negeri terus menunjukkan performa yang sangat membanggakan, terutama dalam hal kemampuan mereka untuk merambah pasar internasional. Menurut Kementerian Perindustrian, ekspor barang perhiasan dan barang berharga pada tahun 2023 mencapai US$ 5,6 miliar, naik sebanyak 46,88% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 3,8 miliar. Selain itu, kinerja ekspor pada bulan Januari-Juli 2024 juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai US$ 3,67 miliar atau meningkat sebesar 18,66% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, tren positif ini tentu menjadi motivasi bagi pelaku industri perhiasan dalam negeri untuk terus mengembangkan produk mereka dan memperluas pasar. Reni juga menjelaskan bahwa pihaknya aktif memberikan dukungan untuk memudahkan akses pasar bagi para pelaku industri perhiasan, terutama yang beroperasi dalam sektor industri kecil dan menengah (IKM). Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan fasilitasi bagi mereka untuk berpartisipasi dalam Pameran Internasional Jewellry and Gem World (JGW) Hong Kong 2024 yang diselenggarakan di Hong Kong Convention & Exhibition Centre pada bulan September 2024.
Partisipasi dalam pameran JGW ini bertujuan untuk membuka akses pasar bagi pelaku industri perhiasan dalam negeri, terutama yang masih beroperasi dalam skala kecil dan menengah. Para pelaku IKM perhiasan ini juga memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan bisnis mereka karena pameran JGW Hong Kong dihadiri oleh banyak pembeli potensial dari berbagai negara di seluruh dunia.
Hong Kong dipandang sebagai salah satu negara tujuan ekspor yang potensial untuk produk perhiasan Indonesia. Negara ini bahkan masuk dalam lima besar negara tujuan ekspor produk perhiasan Indonesia. Selain sebagai target pasar, Hong Kong juga merupakan salah satu negara pesaing yang memiliki pangsa pasar ekspor produk perhiasan dunia sebesar 11,9%, menjadikannya negara dengan pangsa pasar tertinggi ketiga di dunia.
Pameran JGW Hong Kong tidak hanya menjadi ajang untuk berinteraksi antara pemasok dan pelanggan perhiasan dari seluruh dunia, tetapi juga kesempatan bagi para pelaku IKM perhiasan untuk belajar dan mendapatkan informasi serta wawasan tentang perkembangan industri perhiasan global. Dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, keahlian SDM perajin, desainer, peningkatan kualitas produk, serta dukungan dari berbagai pihak, industri perhiasan dalam negeri diyakini mampu terus berkembang dan memperluas pasar mereka di tingkat internasional.
Ditjen IKMA menegaskan pentingnya melibatkan pelaku IKM agar mereka juga merasakan dampak positif dari peningkatan ekspor produk perhiasan dalam negeri. Melalui fasilitasi yang diberikan, enam IKM perhiasan binaan berhasil terpilih untuk berpartisipasi dalam pameran JGW Hong Kong. Mereka telah melewati proses kurasi dan pendampingan yang intensif.
Proses kurasi tersebut melibatkan berbagai pihak, mulai dari akademisi hingga praktisi bisnis. Para peserta juga mendapatkan fasilitasi lainnya seperti workshop persiapan partisipasi pameran serta bantuan dalam pembuatan materi promosi produk berupa foto dan video. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan para pelaku IKM perhiasan dapat lebih siap dan mampu menangkap setiap peluang transaksi yang ada dalam pameran tersebut.
Melalui kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, industri perhiasan dalam negeri semakin percaya diri untuk terus berkembang dan bersaing di pasar internasional. Dengan semangat yang tinggi dan inovasi yang terus dikembangkan, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri perhiasan global.