ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat dan mendekati level 8.000 menjelang hari kemerdekaan RI nan ke-80. IHSG ditutup menguat 0,43% alias naik 38,34 poin ke 7.931,25 pada perdagangan Kamis (14/8/2025).
Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menilai tren penguatan IHSG itu merupakan gambaran dari keahlian esensial perusahaan-perusahaan nan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurutnya, kenaikan indeks itu tidak hanya mencerminkan keahlian perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga perusahaan berukuran menengah.
"Memang secara umum bukan saja menggambarkan keahlian dan esensial dari perusahaan-perusahaan besar. Tapi justru juga nan kuat di situ tersebut adalah keahlian dari perusahaan-perusahaan di papan tengah, tidak hanya nan di LQ45," kata Mahendra saat ditemui di Gedung UGM Samator Pendidikan, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2025).
Mahendra menyorot gimana posisi IHSG nan sekarang ini berbasis dari jumlah perusahaan terbuka nan jumlahnya baru nyaris mencapai 1.000. Ia mengatakan indeks referensi pasar modal Indonesia tersebut semakin bisa mencerminkan keahlian perusahaan terbuka secara meluas.
Selain itu, penguatan IHSG ini juga disebut menggambarkan perkembangan sentimen pasar terhadap kondisi nan lebih luas, ialah ekonomi makro dan global. Mahendra menyebut ini memberikan sedikit kepastian setelah sempat terjadi kekhawatiran pasar.
"Memang dalam beberapa waktu terakhir ini sudah memberikan sedikit lebih kepastian, bukan berfaedah sudah pasti dan sudah sepenuhnya, tidak. Ada aspek nan tetap bisa bergerak dan berubah, tapi paling tidak sudah memberikan kepastian nan lebih baik daripada sebelumnya 3-4 bulan lalu," tukasnya.
Lebih lanjut, Mahendra mengatakan tren pergerakan naik IHSG ini juga memberikan semangat dan sentimen nan semakin bagi ekonomi makro domestik di paruh kedua tahun ini. Baik dalam perihal ketahanan ekonomi nasional, investasi di ekspor dan impor, shopping pemerintah, dan kepercayaan dari konsumen maupun produsen.
"Jadi secara menyeluruh banyak sentimen nan di positif secara serentak terjadi di tingkat makro, mikro maupun tingkat global. Jadi jika memandang perkembangan itu tentu kita berambisi refleksi ini juga mencerminkan ke depannya juga kondisi nan lebih kondusif," imbuh Mahendra.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Momen IHSG Ambruk Pagi Tadi & Membaik Setelah Pengumuman Danantara