Ihsg Naik 0,46%, Semakin Dekat 8.000 Jelang Pidato Prabowo

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,46% alias 36,52 poin ke level 7.967,77. 

Sebanyak 212 saham naik, 55 turun, dan 689 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 375,8 miliar, melibatkan 596,3 juta saham dalam 29.460 kali trasansaksi. 

Dengan demikian indeks hanya memerlukan 33 poin untuk menembus level 8.000

Pelaku pasar pada hari ini tampaknya semakin optimis menyambut IHSG bisa terbang ke 8.000 jelang seremoni HUT RI ke 80 tahun.

Paling krusial pada hari ini juga bakal ada Sidang Bersama sampai Nota Keuangan 2026. Fokus pasar bakal mencermati pidato kenegaraan pertama Presiden Prabowo Subianto hingga Nota Keuangan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Sementara itu, dari eksternal ada info nan dinanti mulai dari ekspektasi inflasi AS dari Universitas Michigan, tingkat pengangguran di China, penjualan ritel Tiongkok dan AS sekaligus untuk periode Juli 2025.

Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menilai tren penguatan IHSG itu merupakan gambaran dari keahlian esensial perusahaan-perusahaan nan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurutnya, kenaikan indeks itu tidak hanya mencerminkan keahlian perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga perusahaan berukuran menengah.

"Memang secara umum bukan saja menggambarkan keahlian dan esensial dari perusahaan-perusahaan besar. Tapi justru juga nan kuat di situ tersebut adalah keahlian dari perusahaan-perusahaan di papan tengah, tidak hanya nan di LQ45," kata Mahendra saat ditemui di Gedung UGM Samator Pendidikan, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2025).

Selain itu, penguatan IHSG ini juga disebut menggambarkan perkembangan sentimen pasar terhadap kondisi nan lebih luas, ialah ekonomi makro dan global. Mahendra menyebut ini memberikan sedikit kepastian setelah sempat terjadi kekhawatiran pasar.

"Memang dalam beberapa waktu terakhir ini sudah memberikan sedikit lebih kepastian, bukan berfaedah sudah pasti dan sudah sepenuhnya, tidak. Ada aspek nan tetap bisa bergerak dan berubah, tapi paling tidak sudah memberikan kepastian nan lebih baik daripada sebelumnya 3-4 bulan lalu," tukasnya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mencekam, Potret Bursa Efek Indonesia Saat IHSG Ambruk 6,12%