Gurita Bisnis 8 Taipan Ri Yang Dikumpulkan Prabowo Di Istana

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Presiden RI Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan delapan pengusaha besar pada Kamis, (6/3/2025). Para konglomerat tersebut diketahui memliki beragam perusahaan nan bergerak di bagian strategis di Indonesia.


Melalui instagram resmi Sekretariat Kabinet RI, delapan konglomerat nan datang di antaranya, Anthony Salim, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata. Pertemuan tersebut membahas mengenai perkembangan kondisi terkini serta program-program prioritas pemerintah


"Program-program utama nan tengah dijalankan oleh pemerintah, termasuk program Makan Bergizi Gratis, infrastruktur, industri tekstil, swasembada pangan dan energi, industrialisasi, hingga Badan Pengelola Investasi Danantara," tulisnya, dikutip Jumat (7/3/2025).


Lantas, apa saja gurita upaya nan dimiliki ke delapan taipan RI tersebut?


Anthony Salim


Anthoni Salim mengendalikan Grup Salim, konglomerasi nan mencakup sektor peralatan konsumsi, perbankan, perkebunan, otomotif, pertambangan, hingga energi. Di sektor peralatan konsumsi, Grup Salim menguasai PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) beserta anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), nan mempunyai beragam merek makanan dan minuman ternama seperti Indomie, Pop Mie, Indomilk, Chitato, Qtela, dan Club.


Keluarga Salim juga mempunyai PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) nan memproduksi Sari Roti serta menguasai 35,84% saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola KFC Indonesia.


Di sektor perkebunan, Grup Salim mempunyai PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), sementara di sektor otomotif, grup ini mengendalikan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) serta PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS).


Dalam sektor energi, Grup Salim mempunyai saham di PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) di upaya pusat data. Di sektor keuangan, family Salim mengendalikan PT Indolife Pensiontama nan mempunyai saham perbankan serta PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA).


Sugianto Kusuma


Sugianto Kusuma, alias Aguan, adalah pemilik Agung Sedayu Group, salah satu developer properti terbesar di Indonesia dengan proyek besar di Kelapa Gading, Pantai Indah Kapuk, Senayan, dan Taman Anggrek. Grup ini juga mempunyai properti di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.


Selain itu, Aguan merintis Grup Artha Graha berbareng Tommy Winata, sebuah konglomerasi dengan upaya di properti, keuangan, agroindustri, perhotelan, pertambangan, media, ritel, dan teknologi.


Grup Artha Graha mempunyai properti ikonik seperti Pacific Place, Menara Global, Sudirman Central Business District (SCBD), dan Mal Artha Gading. Di sektor perbankan, grup ini mempunyai PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC).


Prajogo Pangestu


Prajogo Pangestu mengawali bisnisnya melalui PT Barito Pacific Timber Tbk (BRPT) nan kemudian beranjak konsentrasi ke petrokimia dan energi. Pada 2007, perusahaan ini mengakuisisi 70% saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), produsen petrokimia terbesar di Indonesia nan sekarang juga dimiliki oleh Thaioil sebesar 15%.


Selain itu, dia mempunyai PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) nan bergerak di pertambangan batu bara dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) nan bergerak di daya terbarukan. Kepemilikan saham BREN juga dimiliki anak-anaknya melalui Green Era Energi Pte. Ltd (GEE) dengan total 23,61%.


Boy Thohir


Garibaldi "Boy" Thohir adalah pemegang saham dan Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO), salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. Selain itu, Adaro juga menggandeng PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui Adaro Minerals untuk mengembangkan upaya aluminium, bauksit, nikel, dan tembaga.


Franky Widjaja


Franky Widjaja adalah penerus Sinarmas Group nan didirikan Eka Tjipta Widjaja. Sinarmas mempunyai upaya pulp dan kertas melalui PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP). Di sektor agribisnis, grup ini mengendalikan PT SMART Tbk (SMAR) dan Golden Agri-Resources Ltd (GAR).


Dalam upaya properti, Sinar Mas Land mempunyai PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), serta proyek joint venture dengan Sojitz melalui PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS). Di sektor keuangan, mereka mengendalikan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), sementara di daya dan infrastruktur, grup ini mempunyai PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA).


Dato Sri Tahir


Dato Sri Tahir adalah pemilik Grup Mayapada nan mempunyai upaya di perbankan dan kesehatan. Di sektor perbankan, dia mempunyai Bank Mayapada, sementara di bagian kesehatan, dia mengendalikan Mayapada Hospital nan dikelola oleh PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ).


James Riady


James Riady adalah pewaris Lippo Group nan mempunyai upaya di ritel melalui Lippo Malls, kesehatan melalui Siloam Hospitals, serta properti termasuk proyek Meikarta. Grup ini juga mempunyai PT Bank National Nobu Tbk (NOBU) dengan kepemilikan melalui PT Putera Mulia Indonesia, PT Star Pacific Tbk, PT Prima Cakrawala Sentosa, dan PT Matahari Department Store Tbk.


Tomy Winata


Tomy Winata adalah pemilik PT Danayasa Arthatama, pengelola SCBD di Jakarta, serta PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD) nan mempunyai Hotel Borobudur. Ia juga mempunyai PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) di sektor perbankan.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Geothermal Ibarat "Tesla", Prospek Tarik Investasi Danantara

Next Article Sosok Misterius Ini Bos Tambang & Properti, Punya Harta Rp 144 T