ARTICLE AD BOX
carpet-cleaning-kingston.co.uk
Rabu, 16 Apr 2025 07:48 WIB

Kupang, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus sebanyak dua kali Rabu (16/4) pagi, masing-masing pukul 05.33 dan 05.44 Wita dengan semburan abu vulkanik 2,5 kilometer hingga 3,5 kilometer.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere mengatakan kolom abu saat letusan pertama teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan lama sementara ini ± 5 menit 2 detik," jelas Emanuel lewat keterangan tertulis.
Sementara pada letusan kedua ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7,4 milimeter dan berjalan selama 3 menit 53 detik.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara dan selatan," ujar Emanuel.
Gunung Lewotobi Laki-laki nan mempunyai tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut dan terletak di Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura, Flores Timur tersebut saat ini berstatus siaga alias level III.
PPGA telah mengeluarkan rekomendasi dan larangan bagi masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.
"Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan visitor alias visitor tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki," kata Emanuel.
Dia meminta masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti pengarahan Pemerintah Daerah dan tidak mempercayai isu-isu nan tidak jelas sumbernya.
"Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai nan berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote," jelas Emanuel
PPGA juga mengimbau agar masyarakat terdampak hujan abu akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki selalu menggunakan masker alias penutup hidung dan mulut agar terhindari ancaman abu vilkanik pada sistem pernapasan.
(ely/dal)
[Gambas:Video CNN]