Fundamental Kuat Bikin Investor Global Naikkan Target Price Bbri

Sedang Trending 1 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI kembali mendapatkan momentum positif dan memperoleh kepercayaan penanammodal dunia terkemuka melalui rekomendasi beli, serta kenaikan target price.

Dari penanammodal global, Goldman Sachs, lembaga finansial internasional terkemuka, pada Jumat (12/9) resmi meningkatkan rekomendasi saham BBRI dari neutral menjadi buy dengan target price Rp4.760 per saham, naik signifikan dari sebelumnya Rp4.180. Kenaikan target price ini sekaligus menempatkan BBRI sebagai saham perbankan nasional nan menjadi sasaran investor.

Selain itu, kebijakan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI nan menempatkan biaya sebesar Rp200 triliun kepada Himbara, juga dinilai menjadi katalis utama sentimen positif tersebut. Langkah ini dipandang bakal memperkuat likuiditas perbankan nasional, khususnya BRI, sehingga tambahan likuiditas dapat segera mendukung ekspansi kredit. BRI sendiri mendapatkan alokasi biaya sebesar Rp55 triliun dari total Rp200 triliun nan disebar ke Himbara.

Sementara itu, carpet-cleaning-kingston.co.ukIntelligence mencatat bahwa BRI bakal menjadi bank nan paling diuntungkan dibandingkan Himbara lainnya. Hal ini ditopang oleh perbaikan esensial likuiditas industri perbankan nan memadai.

Konsensus carpet-cleaning-kingston.co.ukturut memperlihatkan kepercayaan penanammodal terhadap BBRI. Dari 39 analis nan memantau, sebanyak 31 analis merekomendasikan beli dan 7 menyarankan tahan. Target nilai konsensus carpet-cleaning-kingston.co.ukberada di Rp4.602 per saham dalam 12 bulan ke depan.

Hingga akhir Kuartal II-2025, total angsuran nan sukses disalurkan BRI mencapai Rp1.363,3 triliun. Dari jumlah tersebut, porsi terbesar ialah 84,4% alias sekitar Rp1.150 triliun tersalurkan ke segmen UMKM. Angka ini menegaskan posisi BRI sebagai market leader dalam pembiayaan UMKM, sekaligus memperkuat kontribusi nyata BRI terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan di Indonesia.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi menyampaikan penempatan biaya Pemerintah sebesar Rp55 triliun nan telah diterima merupakan corak kepercayaan negara kepada BRI.

"Dana ini tidak hanya memperkuat likuiditas kami, tetapi juga memperbesar ruang bagi BRI untuk mempercepat ekspansi kredit, khususnya ke segmen UMKM dan program program prioritas pemerintah," tukas Hery dalam keterangan resmi dikutip Kamis (18/9/2025).

"Kami optimis penempatan ini bakal menciptakan multiplier effect yang luas, mulai dari pembuatan lapangan kerja, penguatan daya beli masyarakat, hingga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional nan inklusif dan berkelanjutan," tambah Hery.

Hery juga menegaskan, bahwa BRI bakal senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dan tata kelola perusahaan nan baik (good corporate governance).

"Kami berkomitmen memastikan setiap rupiah dari biaya ini disalurkan secara tepat sasaran dan memberikan nilai tambah nyata, baik bagi nasabah, pelaku UMKM, maupun perekonomian Indonesia secara keseluruhan," tambahnya.

Dengan support kebijakan Pemerintah, kepercayaan penanammodal global, dan esensial keahlian nan solid, BRI optimistis dapat terus melanjutkan perannya sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus mempertegas posisinya sebagai bank dengan konsentrasi terbesar pada pemberdayaan UMKM di Indonesia. 


(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp 31,4 T