ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Bank Indonesia memastikan support dalam program pemerintah ialah pembangunan 3 juta rumah. salah satu langkahnya adalah dengan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) nan diterbitkan pemerintah.
"Pembelian SBN tetap sama jadi artinya kita melakukan pembelian SBN bisa di pasar perdana untuk nan tenor sampai dengan 1 tahun," ujar Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, R. Triwahyono dalam Taklimat Media Bank Indonesia, Kamis (6/3/2025).
Sementara untuk pembelian melalui pasar sekunder bakal dilakukan melalui perbankan.
"Kita membeli di pasar sekunder itu artinya kita sama perbankan, kita beli di bank, jadi kita dengan transaksi dengan perbankan pembelian untuk nan SUN, nan bukan SPN dan SPNS," ujarnya.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya pun menjelaskan bahwa Bank Indonesia juga mendukung program pembangunan 3 juta rumah melalui peningkatan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) biaya pihak ketiga alias DPK menjadi 5% mulai 1 April 2025.
"Dukungan BI untuk perumahan rakyat dalam corak peningkatan KLM 4% menjadi 5% diluar sementara tetap dalam tahap pembicaraan mungkin kelak bisa obrolan lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya, Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menegaskan Bank Indonesia (BI) bakal memberikan insentif hingga Rp 130 triliun untuk pembiayaan program 3 juta rumah.
Insentif ini merupakan bagian dari insentif likuiditas makroprudensial (KLM).
"Bank Indonesia, bersedia untuk menyediakan Rp130 triliun untuk mendukung sektor perumahan," ujar Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo dalam aktivitas CNBC Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Sementara Deputi Gubernur BI Juda Agung sebelumnya mengatakan peningkatan KLM dari sebelumnya ditetapkan 4% dari DPK dinilai berpotensi memberikan tambahan likuiditas lebih dari Rp 80 triliun, sehingga secara total menjadi Rp375 triliun.
"Dukungan kebijakan makroprudensial juga dilakukan melalui sinergitas Bank Indonesia dengan kebijakan Kementerian/Lembaga nan saat ini difokuskan pada dua sektor utama, ialah perumahan dan pertanian, termasuk hilirisasi dan ketahanan pangan," ujarnya.
(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan 5,75% di RDG Februari
Next Article Bos OJK Ungkap Sektor Padat Karya Pulih, Berkat Jurus BI Ini