Dicecar Dpr Soal Protes Aliansi Pekerja, Ini Jawab Dirut Danareksa

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - PT Danareksa (Persero) Tbk dicecar oleh Komisi VI DPR RI mengenai adanya surat protes dari aliansi serikat pekerja area industri dari anak Danareksa. Surat protes tersebut intinya mengatakan bahwa Danareksa mengambil untung dari anak usahanya tanpa memberikan value ke anak usahanya.

"Harapan saya bapak (Danareksa) bisa baca tuh dari protes mereka (aliansi). Mereka merasa dari anak upaya bapak ini, bapak hanya sedot duit tapi tidak dapat feedback apa-apa dari apa nan dilakukan Danareksa," memberondong Mufti Anam kepada Direktur Utama Danareksa dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam RDP antara Komisi VI pada Senin (10/3/2025).

Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi menginginkan pembahasan lebih perincian dengan DPR. Ia juga mengungkapkan bahwa protes keras tersebut sudah menjadi perhatian dari internal Danareksa.

"Kalau boleh kita telaah lebih perincian dengan Pak Anam. Ini jadi perhatian kami di internal," ujar Yadi.

Belum puas, Anam terus mencecar pertanyaan mengenai keahlian anak upaya dari Danareksa. Utamanya mengenai pembiayaan nan kudu merogoh kocek Danareksa bukan melalui pembiayaan perbankan, nan menurut Dirut Danareksa lantaran tidak bankable.

"Saya pikir jika mereka secara performa perusahaan bagus ada potensi. Saya pikir ya bisa saja. Jangan-jangan saya cemas mereka memang dihambat Danareksa dihambat untuk akses perbankan. Enggak ya?," tegas Anam.

Kemudian, Kawasan Berikat Nusantara (KBN) nan merupakan anak upaya Danareksa pun angkat bicara. Mengenai peran Danareksa dan protes keras dari aliansi pekerja.

"Perjalanan dengan Danareksa nan kami rasakan adalah ranah konsultasinya. Jadi apda saat kami lakukan investasi saat kami lakukan pengembangan kami diskusikan ke Danareksa," ucap Agus Hendardi.

Anam pun menyangsikan tugas kepala utama KBN jika setiap langkah strategis kudu obrolan dengan Danareksa.

"Berarati bapak obrolan dengan Danareksa, berfaedah bapak tidak kompeten dong memimpin. Sebenarnya jika obrolan soal advisory soal konsultasi tadi jika bapak kompeten, bapak bisa jadi dirut di tempat ini bapak harusnya tidak perlu mereka. Kalau bapak perlu mereka bapak tidak perlu jadi dirut di tempat ini," memberondong Anam.

Namun, Agus menjawab bahwa peran Danareksa lebih lanjut sebagai konsultan agar upaya KBN bisa melangkah dengan konsentrasi pada corenya.

Anam juga mempertanyakan soal dividen nan diisukan dipaksa ditambah oleh danareksa kepada dirut KBN. Adapun dividen pada 2024 naik dari 20% menjadi 25% atas persetujuan pemegang saham dan Danareksa.

Kemudian, Agus juga mengungkapkan pada 2024 KBN bisa menembus penjualan Rp1 triliun pertama.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Gagal Menguat di Tengah Pelemahan Indeks Dolar AS

Next Article BUMN Punya Senjata Pertajam Sistem Talent Pool