ARTICLE AD BOX
carpet-cleaning-kingston.co.uk
Kamis, 06 Mar 2025 17:53 WIB

Puncak, Bogor, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta penduduk Jakarta tidak membangun vila dan sejenisnya di Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Pernyataan ini buntut banjir nan melanda Jakarta, Bekasi hingga Depok yang disebut imbas dari rusaknya lanskap di hulu Sungai Ciliwung.
"Paling utamanya juga penduduk nan tinggal di Jakarta. Jangan lagi bangun-bangunan vila dan sejenisnya di Puncak. Kenapa? Kalau kemudian sekarang airnya ke Jakarta ya lantaran mereka cari tempat untuk tidur," kata Dedi di Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3).
Dedi mengaku bakal berbincang dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung soal masalah banjir ini.
Di sisi lain, dia juga mengaku siap mencabut Perda Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2022 nan disebut menjadi penyebab banyaknya gedung berdiri di area hijau.
"Yang pertama kita bakal mencabut perda itu. Kemudian dikembalikan alam Jawa Barat seperti kondisi semula. Sesuai dengan aspek-aspek penata ruangan nan memadai nan memberikan keselamatan bagi warga," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan wilayah hulu DAS Ciliwung mencapai 15.000 hektare menurut info pada 2010.
Peruntukan lahannya adalah area lindung, taman nasional, area rimba produksi, badan air, dan sekitar 500 hektare untuk pemukiman.
Namun, kata dia, terjadi perubahan tata ruang lahan pada 2022. Dari 15.000 hektare di hulu berubah kegunaan nyaris 8.000 hektare menjadi area pertanian nan sekarang mempunyai bangunan-bangunan.
"Sehingga kita agak bertanya-tanya, tetapi kami bakal dalami, kenapa di 2022 itu berubah menjadi area pertanian. Ini tentu berimplikasi kepada kemudian maraklah itu, termasuk pemukiman. Ada pemukiman berkembang dari 500 menjadi 1.500 (hektare). Padahal di hulu ini sebenarnya nggak
boleh ada apa-apa," kata Hanif.
Ia menyebut apalagi sekarang apalagi ada resort nan berada di badan sungai. Hanif mengatakan kementeriannya bakal mengoreksi perincian apa nan terjadi pada DAS Ciliwung buntut banjir awal Maret ini.
"Ada pihak-pihak nan kudu bertanggung jawab, ya seperti Jaswita tadi. Jaswita tadi betul-betul ada di tengah aliran sungai. Ini sangat berbahaya," katanya.
(yoa/gil)
[Gambas:Video CNN]