Dedi Mulyadi Bakal Evaluasi Wisuda Tk-smp: Tak Ada Relevansinya

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan pihaknya bakal melakukan pertimbangan terhadap aktivitas hingga penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Dedi menyinggung salah satunya soal wisuda.

Hingga saat ini, tetap banyak sekolah TK-SMA nan mengemas momen kelulusan dalam corak wisuda. Beberapa orang tua mengaku keberatan lantaran wisuda tersebut memerlukan biaya.

Hal tersebut dia sampaikan dalam unggahan video di IG @dedimulyadi71 saat melangkah kaki sekaligus olahraga santuy di tengah aktivitas retretnya di Magelang, Minggu (23/2).

"Ada pertanyaan, Kang Dedi jika TK, SD, SMP bagaimana? Masih tuh kegiatannya dilaksanakan study tour, kenaikan kelas dibikin wisuda-wisuda, kelulusan dibikin seperti pesta kawinan," kata Dedi seperti dikutip Detik, Senin (24/2).

Dedi beranggapan bahwa aktivitas wisuda di TK alias SD tak cukup relevan dengan usia dan kebutuhan mereka. Tak sedikit juga sekolah nan menurut Dedi membikin momen wisuda disertai aktivitas tak masuk akal.

"Masih ada aktivitas TK-TK nan tidak ada relevansinya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, kegiatannya menjadi aneh-aneh," ungkapnya.

Dedi menginginkan agar aktivitas tersebut dapat dievaluasi dengan baik. Untuk itu, dia bakal membujuk para Bupati dan Wali Kota berbincang dan berkomitmen untuk membenahinya.

"Saya katakan TK, SD, SMP itu kewenangan pengelolaannya di bawah dinas pendidikan kabupaten/kota dan kelak saya bakal membujuk para Bupati/Wali Kota untuk bikin komitmen bersama," ujar Dedi.

Selain itu, Dedi juga menyampaikan bahwa sistem pembelajaran di sekolah bakal berubah. Ia mau siswa kembali belajar lewat bahan ajar bentuk dibandingkan dengan bahan ajar digital.

"Termasuk tidak lagi menggunakan sistem pelajaran digital di sekolah-sekolah dengan perangkat HP lantaran di negara-negara maju sekarang sudah terbukti daya hafal dengan perangkat digital itu rendah dan lebih baik menggunakan kitab lagi. Kenapa? Karena otak kiri, otak kanan anak-anak kita lagi tumbuh dan kudu berkembang," kata mantan Bupati Purwakarta tersebut.

Kejelasan tentang diberlakukannya kembali kitab bentuk di sekolah bakal dibahas oleh Dedi dan para Bupati dan Wali Kota setelah dia selesai menjalani retret Kepala Daerah.

"Nanti bakal kita buat selepas dari aktivitas retret di Magelang. Saya bakal segera berjumpa para Bupati dan Wali Kota dan bakal bikin komitmen berbareng tentang pengembangan pendidikan di Jawa Barat berkarakter," katanya.

Dedi berambisi karakter para siswa di Jawa Barat bisa berkembang sesuai dengan usianya masing-masing. Selain itu, mereka juga diharapkan bisa berkembang dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

"Sehingga anak-anak tumbuh karakternya sebagai anak-anak, remaja tumbuh karakternya sebagai remaja, dewasa tumbuh karakternya sebagai dewasa, orang gunung mengerti karakter gunung, orang laut mengerti karakter laut, orang kata mengerti karakter kota dan bisa mengembangkan ekosistem-ekosistem ekonomi sehingga anak-anak Jawa Barat ke depan menjadi penguasa di Nusantara ini dan jika perlu mereka bisa berekspansi menjadi tokoh dunia," pungkas Dedi.

Baca buletin selengkapnya di sini

(ugo/detik)

[Gambas:Video CNN]