Cerita Marselino Ferdinan Ketahui Kelemahan Terbesarnya Setelah Dapat Evaluasi Dari Staf Pelatih Oxford United

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Jakarta - Marselino Ferdinan menjalani musim pertama di klub Inggris, Oxford United. Pemain berumur 20 tahun itu lebih banyak terlibat di tim U-21 klub tersebut.

Meski demikian, Marselino Ferdinan sudah mempunyai satu kali penampilan di tim senior Oxford United. Lino dimainkan pada akhir laga saat Oxford keok 1-3 di kandang Exeter City di Piala FA, Januari lalu. 

Baru-baru ini akun YouTube resmi Oxford United mengunggah video nan memuat keseharian Marselino Ferdinan. Lino pun bercerita banyak hal. 

Satu perihal menarik nan diceritakan Marselino Ferdinan adalah gimana dia mengetahui kelemahan terbesarnya dari staf kepelatihan Oxford United. Menurut Lino, kelemahan terbesarnya adalah cukup sering tidak menempati posisi nan tepat dalam pertandingan.

"Saya sering meeting dengan staf pembimbing membahas soal kekurangan saya, kekurangan saya ada di out of position," jelas Marselino Ferdinan. 

Berita Video, komentar Marselino Ferdinan mengenai selebrasinya setelah cetak gol untuk Timnas Indonesia kontra Arab Saudi pada Selasa (19/11/2024)

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Berbeda

Oxford United adalah klub Eropa kedua nan dibela Marselino Ferdinan. Sebelumnya gelandang serang satu ini pernah bermain di Belgia dengan memperkuat KMSK Deinze. 

Menurut Marselino Ferdinan, bermain di Eropa bisa mengubah mentalitasnya. Sesuatu nan menurutnya tidak dimiliki pemain nan tetap memilih bermain di Indonesia.

"Kalau saya merasa bermain di Eropa nan pasti mindset dan mentalnya berbeda dengan teman-teman nan main di indonesia. Mindet dan mental saya waktu kembali ke Timnas Indonesia jadi lebih pede dan termotivasi," ujarnya. 

Lebih Cepat

Marselino Ferdinan pun mencoba membandingkan style sepak bola Indonesia dengan nan dia alami di Eropa, terutama di Inggris. 

Menurut Marselino, di Indonesia sangat mengandalkan kecepatan. Sementara di Inggris lebih ke struktur permainan dan soal taktik.

"Bedanya jika sama Indonesia, banyak lah. Karena di Indonesia lebih cepat, di sini lebih ke struktur dan takikal, penguasaan posisi, di Belgia juga mirip seperti di Inggris," tandas Lino.