Boyamin: Ilham Pradipta Merasa Sudah Diincar Pemburu Rekening Dormant

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Almarhum M Ilham Pradipta, kepala bagian sebuah bank di Jakarta Pusat disebut sudah merasa menjadi 'target' sejak satu pekan sebelum terjadi tindakan penculikan oleh komplotan pemburu rekening dormant.

"Karena nampak bahwa Ilham ini sudah mulai terasa bahwa dia disasar. Misalnya dia seminggu sebelum kejadian tidak memarkir mobil di rumahnya, tapi dititipkan satpam agak jauh dari rumahnya," kata pengacara family Ilham, Boyamin Saiman kepada wartawan, Rabu (17/9).

Boyamin mengungkapkan sebuah mobil juga sempat mendatangi kediaman Ilham nan berada di Bogor sesuai dengan alamat KTP. Padahal, Ilham sudah tak lagi tinggal di rumah itu.

"Berarti kan dia tidak tahu bahwa rumahnya itu di Bogor, tetapi sebenarnya di wilayah BSD alias Tangerang Selatan. Tapi nyatanya menyambangi rumah nan di Bogor," ujarnya.

Tak hanya itu, kata Boyamin, seseorang juga pernah datang ke instansi tempat Ilham bekerja dengan dalih mengurus kartu ATM.

"Juga ada orang nan mau mengurus ATM tapi tidak membawa KTP dan lain sebagainya. Tapi minta ketemu ketua cabang. Jadi banyak fakta-fakta nan itu sebenarnya bahwa Ilham ini sudah disasar sejak awal," tutur dia.

"Bahwa diajak sudah tidak mau. Karena tidak mau itu berfaedah dia kudu diambil dan dihilangkan. Itu opsi tertinggi saya bahwa kejadiannya itu adalah bahwa Ilham itu diambil untuk dihilangkan," sambungnya.

Merujuk kebenaran tersebut, Boyamin pun mendesak kepolisian untuk menerapkan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana kepada para tersangka.

Sejauh ini, para tersangka diketahui dijerat Pasal 328 KUHP tentang Penculikan dan alias Pasal 333 KUHP tentang Merampas Kemerdekaan Seseorang dengan ancaman pidana paling lama 12 tahun penjara.

"Ini nan bakal kita komunikasikan dengan penyidik. Mudah-mudahan menjadi sesuatu ada titik jumpa bahwa Ilham itu dibunuh dengan perencanaan," ujarnya.

Ilham nan merupakan kepala instansi bagian pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta Pusat menjadi korban penculikan dan pembunuhan.

Jasad Ilham ditemukan di area persawahan di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8) pagi. Sebelum ditemukan tewas, korban diculik di parkiran sebuah pusat perbelanjaan area Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8).

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 15 orang tersangka. Salah satunya adalah Dwi Hartono nan dikenal sebagai crazy rich Jambi dan mempunyai upaya bimbel online.

Selain 15 tersangka, dua prajurit TNI AD nan terlibat dalam kasus tersebut juga ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya ialah Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH.

Berdasarkan penyidikan, terungkap motif di kembali penculikan dan pembunuhan itu lantaran mau memindahkan duit dari rekening dormant ke rekening penampungan. Rekening dormant adalah rekening nan tidak aktif digunakan untuk transaksi selama setidaknya tiga bulan.

"Motif para pelaku melakukan perbuatannya ialah para pelaku ataupun tersangka berencana untuk melakukan pemindahan duit dari rekening dormant ke rekening penampungan nan telah dipersiapkan," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konvensi pers, Selasa (16/9).

(fra/dis/fra)

[Gambas:Video CNN]