Bnn: Bali Jadi Sasaran Favorit Kartel Narkoba Amerika Latin

Sedang Trending 20 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk

Rabu, 30 Jul 2025 23:02 WIB

Bali menjadi sasaran pengedar narkoba, termasuk kartel Amerika Latin. BNN ungkap 5 kasus dengan penyitaan 3 kg kokain dan 2,3 kg sabu. Badan Narkotika Nasional (BNN) mengatakan Provinsi Bali menjadi sasaran favorit pengedar narkoba, termasuk kartel narkotika Amerika Latin. (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Badan Narkotika Nasional (BNN) mengatakan Provinsi Bali menjadi sasaran favorit pengedar narkoba, termasuk kartel narkotika Amerika Latin.

"Provinsi Bali tetap menjadi favorit wilayah peredaran beragam jenis narkotika. Dalam satu bulan terakhir, petugas BNNP Bali dan bea cukai sukses melakukan pengungkapan kasus sebanyak lima kasus," kata Plt Deputi Bidang Pemberantasan BNN Brigjen Torik Triyono di Gedung BNN, Jakarta, Rabu (30/7).

Torik mengatakan dari lima kasus tersebut, petugas mengamankan enam orang tersangka nan terdiri dari empat penduduk negara Indonesia dan satu penduduk negara Brazil serta satu penduduk negara Afrika Selatan.

Barang bukti nan disita antara lain sabu 2,3 kg dan kokain 3 kg.

Torik menyebut penyitaan kokain mencapai 3 kg dalam satu kali operasi adalah pengungkapan nan cukup signifikan. Jumlah tersebut menunjukkan besarnya potensi pasar kokain di Bali.

"Karena narkotika jenis kokain diedarkan oleh kartel Amerika Selatan. Seorang kurir nan ditangkap berasal dari Brazil sepenuhnya dikendalikan oleh bosnya nan ada di Amerika Selatan," kata Torik.

Sebelumnya, Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom mengatakan kartel narkotika Amerika Latin sekarang mulai menyasar sentra pariwisata Indonesia untuk memasarkan produk narkotika jenis kokain.

"Tajuk ini sebagai corak peringatan alias warning seluruh komponen bangsa sekaligus untuk membangkitkan kewaspadaan terhadap ancaman pergerakan kartel Amerika Latin nan terus mengekspansi pasar narkoba di Indonesia," kata Marthinus di Gedung BNN, Jakarta Timur.

Marthinus mengatakan BNN berbareng lembaga mengenai lainnya menyita narkotika dalam beragam jenis dengan berat total 561 kilogram lewat beragam operasi pada periode Juni-Juli 2025.

Ia mengatakan sebanyak 561 kg narkoba dalam beragam jenis tersebut disita dari 84 kasus. Salah satu kasus tersebut adalah upaya penyelundupan kokain dari Brazil via Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada 13 Juli 2025.

Marthinus mengatakan tren penyelundupan kokain di Indonesia condong naik. Aparat penegak norma Indonesia beberapa kali mengungkap kasus penyelundupan kokain di beragam daerah, baik nan diselundupkan melalui jasa ekspedisi ataupun dibawa langsung oleh kurir dengan tersangka penduduk negara asing.

"Berdasarkan intensitas penyelundupan kasus kokain ini mengindikasikan telah terbentuknya jaringan kartel narkoba Amerika Latin nan memproduksi kokain dengan jaringan domestik, dalam rangka memperluas pangsa pasar kokain di Indonesia khususnya di wilayah-wilayah nan menjadi tujuan destinasi wisata," ujarnya.

Menurutnya, ekspansi kartel narkoba Amerika Latin ke Indonesia adalah akibat kebijakan keras Pemerintah Amerika Serikat nan menempatkan kartel Amerika Latin sebagai organisasi teror asing nan bakal terus diburu dan diperangi.

"Selama ini para kartel narkoba Amerika Latin inilah nan menyelundupkan dan memasukkan kokain ke Amerika Serikat," katanya.

(antara/fra)

[Gambas:Video CNN]