Beto Goncalves Ungkap Cerita Kocak Bisa Main Di Liga Indonesia: Diajak Teman, Dibilang Bakal Jadi Raja

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Jakarta - Nama Alberto Goncalves da Costa tak bakal pernah terpisahkan dari sepak bola Indonesia. Bukan saja lantaran dia pernah bermain untuk sejumlah klub, tapi juga kiprahnya berbareng Timnas Indonesia lewat jalur naturalisasi.

Beto, demikian dia biasa disapa, mengawali kariernya berbareng Persipura Jayapura pada 2007. Bersama Mutiara Hitam, striker kelahiran Belem, Brasil, 31 Desember 1980, menjuarai Indonesia Super League 2008/2009 serta Indonesian Community Shield 2009.

Selain Persipura, Beto juga pernah berkostum Persijap Jepara, Arema, Sriwija, Madura United, dan sekarang di usianya nan sudah 44 tahun tetap tampil di Liga 1 BRI 2024/2025 berbareng PSBS Biak.

Menoleh ke belakang, gimana kisah Beto sampai bisa bermain di Liga Indonesia? Melalui kanal YouTube Sport 77 belum lama ini, eks striker Timnas Indonesia mengenang awal kariernya di Liga Indonesia.

Berita video Lebih Dekat kali ini berbincang lebih dalam berbareng Abdul Rahman, mantan bek Timnas Indonesia nan sekarang bermain berbareng Persikabo 1973.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Awal Beto Datang ke Indonesia

"Teman saya luzardi, Claudio Luzardi sekarang dia tinggal di Sleman, dia telepon saya terus. Ajak saya ke Indonesia. Tapi saya pikir oh, saya tetap mau coba di Brasil lantaran tetap berambisi bisa main di tim besar Brasil," kata Beto.

"Karena sebelumnya Luzardi usik terus agar saya ke Indonesia. Karena ada agen, namanya Ricardo, dia sudah kerja dengan Luzardi untuk bawa pemain ke Indonesia," imbuhnya.

Menurut Beto, sang pemasok kepincut saat menyaksikan rekaman video nan dikirimkan kepadanya.

"Jadi Ricardo itu, dia punya orang namanya Mauro, dia keliling Brasil untuk cari pemain. Jadi dia di Belém lihat saya main bagus. Dia langsung videoin, oh ini pemain bagus. Dia langsung kirim ke Ricardo. Ricardo bilang, 'eh Luzardi komunikasi dengan pemain itu'. Terus tiba-tiba Luzardi tahu nomor saya dari Mauro. Jadi dia telepon terus. Dari 2004, 2005, sampai 2006 itu saya ke Indonesia," papar Beto.

Apa kata Luzardi waktu itu? "Beto, mari datang ke sini. Ini negera sepak bola. Kamu kudu ke sini. Kamu kelak jadi raja di sini," tutur Beto.

Belum Tahu tentang Indonesia

Waktu itu sudah tahu Indonesia? "Belum. Cuma, sumpah, saya kudu jujur. Waktu itu saya hanya tahu Indonesia lantaran sebelum itu ada tsunami (2004). Jadi saya takut juga gara-gara itu," tutur Beto. 

"Makanya waktu itu batal terus kenapa? Pertama lantaran ada kesempatan main di Brasil. Kedua mungkin ada nan mau ke Korea juga. Dan itu juga saya bilang, 'aduh gimana'. Teman-teman juga bilang, 'jangan ke Indonesia. Kamu lihat kemarin tsunami begitu'. Saya juga sedikit takut."

Memang enggak punya kawan sekampung dari Belém nan main bola di Indonesia? "Eggak ada sama sekali. nan ada mungkin dari Rio de Janeiro dan Sao Paolo. Tapi saya nggak kenal sama sekali, lantaran Brasil besar. Saya di Belém, masa mau ketemu orang di Rio de Janeiro dan Sao Paolo. Susah".

"Dia bilang, Anda main bukan di sini. Tapi di Papua. Dia bilang, 'kamu di sana di Papua di sana banyak emas. Kamu seperti raja di sana. Nanti Anda dapat emas. Kalau cetak gol mereka kasih emas'. Luzardi ngomong gitu sama saya," kenang Beto seraya tertawa.