Begini Cara Bei Atasi Hambatan Struktural Perempuan Di Dunia Kerja

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyororti kesetaraan kelamin melalui aktivitas Ring the Bell for Gender Equality sebagai agenda tahunan secara internasional oleh bursa-bursa dunia. Presiden Komisaris BEI Nurhaida mengatakan, di bumi kerja halangan struktural nan menghalangi partisipasi penuh wanita diantaranya adalah kelamin bias.

"Kita menyadari berbareng bahwa di dalam bumi kerja, rasanya semua kita sudah mengerti itu kemudian juga ada perang dobel perempuan. Dalam perihal ini mengenai dengan ketimpangan dan tuntutan sosial nan tidak setara mengenai peran wanita baik di pekerjaan sekaligus peran wanita di domestik dalam perihal ini dalam rumah tangga," ujarnya di gedung BEI Jakarta, Jumat (7/3).

Nurhaida berpendapat, tetap kurangnya support masyarakat dan lingkungan terhadap wanita melalui beragam kebijakan menjadi halangan wanita dalam menjalankan pereannya dalam pekerjaan dan family secara sekaligus.

"Jadi barangkali kebijakan-kebijakan inilah nan perlu kita sorong bersama, kita suarakan berbareng agar kemudian kebijakan nan ada di sektor-sektor upaya itu semua bisa memberikan kondisi nan kondisi kondusif bagi perempuan," ungkapnya.

Nurhaida menyebut, padahal peran wanita di posisi manajemen dapat mewarnai suatu lembaga alias lembaga dalam mengambil sebuah keputusan

"Sedikit pengalaman pribadi, saya memandang memang pada saat wanita berada di dalam suatu level katakalah di level manajemen alias di level pengambil keputusan itu biasanya memang lebih memberikan warna," ungkapnya.

Sehingga, BEI turut serta dalam Gender Equality Assessment Results and Strategies tahun 2020 dan pada tahun 2022. Langkah tersebut dilakukan sebagai dasar untuk menentukan improvement dan beragam inisiatif nan paling tepat.

Adapun beberapa inisiatif nan telah dilakukan oleh Bursa diantaranya, pertama penerapan strategi dan kebijakan kesetaraan kelamin nan dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan strategi upaya secara keseluruhan.

Kemudian, menciptakan Respectful Workplace nan dituangkan ke dalam Surat Keputusan (SK) Direksi perihal kebijakan saling menghormati di lingkungan kerja alias Respectful Workplace Policy. Selain itu, juga ada SK Direksi perihal libur melahirkan, libur perawatan dan persiapan kembali bekerja pasca libur melahirkan.

"Ada perjanjian kerja berbareng dan juga pedoman perilaku karyawan," sebutnya.

Di sisi lain, ada penerapan dan pembaruan Hybrid Working Arrangement nan bermaksud untuk menciptakan lingkungan kerja nan elastis dan nan adaptif nan bisa memberikan lingkungan nan mendukung work-life integration dan meningkatkan engagement karyawan.

"Ada juga kebijakan tentang Capacity Building nan berkepanjangan mengenai Gender Bias, Women Empowerment untuk mempersiapkan talent wanita untuk lebih siap dalam mengambil peran-peran strategis di perusahaan, di industri maupun di perekonomian nasional," ungkapnya.

Ia menambahkan, ada juga kebijakan nan memberikan kesempatan dan menjadi sponsor bagi para talent wanita di Bursa Efek Indonesia untuk menjadi strong contender dan executive leadership di lingkungan SRO dan pasar modal Indonesia.

"Semoga dengan semangat kerjasama kita dapat terus mempercepat kemajuan menuju kesetaraan kelamin dan pemberdayaan wanita khususnya di lingkungan kerja," pungkasnya.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BEI Lakukan Pertemuan dengan OJK & Pelaku Pasar

Next Article BEI Belum Capai Target IPO 2024, Tolak 30% Pengajuan Calon Emiten