ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Wali Kota Semarang, Agustina, berbareng Wakil Wali Kota, Iswar Aminuddin, resmi meluncurkan program kerja 100 hari pertama kepemimpinan mereka. Program ini memusatkan perhatian pada tiga sektor utama nan dianggap krusial untuk peningkatan kualitas hidup warga, ialah perbaikan infrastruktur, penanganan sampah, dan peningkatan akses pelayanan kesehatan.
Agustina menegaskan bahwa percepatan pembangunan prasarana bakal menjadi langkah awal nan diambil. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal bergerak sigap dalam merespons keluhan masyarakat, terutama mengenai kondisi jalan dan akomodasi umum lainnya.
"Saya menekankan untuk menjadikan keluhan masyarakat mengenai prasarana di media sosial, entah media sosial milik saya pribadi, Pemkot Semarang, alias nan masuk ke akun kepala OPD untuk segera ditindaklanjuti dan diselesaikan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/3).
Meski efisiensi anggaran menjadi perhatian, dia memastikan program pembangunan tetap melangkah tanpa mengurangi kualitas dan manfaatnya bagi masyarakat. Oleh lantaran itu, ke depan setiap proyek nan dijalankan kudu mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Menanggapi situasi ini, Agustina pun berkeinginan membantu masyarakat dengan cara-cara nan baik. Selain itu dia juga bakal memastikan penggunaan anggarannya betul-betul memberikan akibat nyata bagi masyarakat serta memenuhi ketepatan standar akuntabilitas.
"Tentu ada pos-pos nan dikurangi, seperti perjalanan dinas maupun makan minum kegiatan. Penyesuaian anggaran tetap diselaraskan dengan tiga hal, ialah visi misi pemerintah pusat, visi misi pemerintah provinsi, dan visi misi kami. Dan semuanya ini didedikasikan unik untuk masyarakat," imbuh dia.
Selain infrastruktur, kebersihan kota menjadi prioritas dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Program 'Semarang Bersih' bakal mengandalkan pendekatan keteladanan, di mana Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Semarang diminta menjadi contoh dalam pengelolaan sampah dengan memilah dari rumah masing-masing.
"Mulai sekarang, para pejabat eselon 2 dan eselon 3 kudu disiplin dalam memilah dan mengelola sampah dari rumah. Kemudian, para istri pejabat kudu menjadi bagian dari PKK, karena PKK merupakan garda terdepan proses pilah sampah di tingkat RT," tegas Agustina.
Ia berambisi inisiatif ini bakal menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat, tidak hanya dalam menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga dalam mengoptimalkan sampah berbobot ekonomi.
Di sektor kesehatan, Pemkot Semarang berupaya meningkatkan cakupan Universal Health Coverage (UHC) agar lebih banyak penduduk mendapatkan akses jasa kesehatan. Saat ini, pihaknya tengah melakukan kajian mendalam mengenai kebutuhan anggaran dan skema penerapan program tersebut.
"Secepatnya bakal kami sampaikan ke teman-teman media info resmi kebutuhan anggaran untuk UHC ini. Harapannya jelas bisa meng-cover lebih banyak lagi," ucapnya.
Dirinya menilai, peningkatan cakupan UHC ini tentunya kudu mempertimbangkan alokasi dan kebutuhan anggaran nan ada di sektor infrastruktur, UMKM, dan pendidikan.
Agustina menekankan bahwa 100 hari pertama kepemimpinannya berbareng Iswar merupakan awal dari perubahan besar menuju Kota Semarang nan lebih maju, berkeadilan, dan berkelanjutan. Ia pun membujuk seluruh komponen masyarakat untuk bekerja-sama dalam mengawal dan mendukung kebijakan nan dijalankan pemerintah kota.
"Mohon angan restunya agar kami bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan demi kesejahteraan masyarakat Kota Semarang," pungkasnya.
(rir)