17 Orang Terluka Terkait Demo Di Medan, 26 Lainnya Ditangkap

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Medan, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Dinas Kesehatan Sumatera Utara mencatat 17 orang dirawat di rumah sakit usai demonstrasi di kawasan DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (29/8) lalu.

"Dinas Kesehatan Sumatera Utara telah melakukan upaya koordinasi penanganan pelayanan kesehatan 17 orang korban saat tindakan unjuk rasa di Medan," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Sumut, Nelly Fitriani saat dikonfirmasi, Minggu (31/8).

Nelly mengatakan 7 orang korban dirawat di RSU Malahayati Medan dengan luka robek, luka lecet, hingga observasi kondisi hipoksia. Mayoritas pasien mendapat tindakan pertolongan pertama berupa penjahitan luka dan rawat jalan.

"Lalu RSU Bhayangkara menangani 10 orang korban, terdiri dari 1 korban sipil dan 9 korban polisi. Mereka mengalami trauma akibat benturan, patah tulang, hingga luka lecet serius. Sebagian dirawat jalan, namun ada nan kudu menjalani rawat inap," ujarnya.

Dinkes Sumut memastikan pemantauan kondisi para korban dilakukan secara berkala oleh rumah sakit. Tak hanya itu, Dinkes Sumut terus berkoordinasi dengan seluruh akomodasi kesehatan untuk memastikan pelayanan melangkah maksimal.

"Dengan adanya kesiapan ini, Dinas Kesehatan berambisi pelayanan kesehatan dapat melangkah lancar, baik bagi korban sipil maupun abdi negara keamanan, sehingga tidak ada korban nan luput dari penanganan medis," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinkes Sumut, Muhammad Faisal Hasrimy mengatakan sudah mengeluarkan surat info nan ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan kabupaten/kota, kepala RSUD, dan RS swasta se-Sumut mengenai antisipasi gelombang demonstrasi.

"Terdapat eskalasi unjuk rasa di beberapa letak dan kemungkinan terjadinya unjuk rasa lanjutan, maka kami minta dinas kesehatan kabupaten/kota mengkoordinasikan, memantau dan melaporkan kesiagaan RSUD, RS Swasta, Puskesmas dan FKTP lainnya dalam pelayanan kesehatan mengenai lonjakan pasien korban unjuk rasa," kata Faisal.

Faisal meminta akomodasi kesehatan meningkatkan koordinasi, menyiagakan Instalasi Gawat Darurat (IGD), serta memastikan pelayanan nan ramah dan humanis kepada para korban.

"Dinas kesehatan kabupaten/kota kudu memantau dan melaporkan kesiapan RSUD, RS swasta, puskesmas, dan FKTP lainnya dalam pelayanan kesehatan mengenai lonjakan pasien korban unjuk rasa. Seluruh IGD wajib bersiaga sesuai SOP dan ketentuan nan berlaku," ujarnya.

Puluhan remaja ditangkap

Gedung DPRD Sumut Utara di Jalan Imam Bonjol, Medan, menjadi sasaran pelemparan peledak molotov pada Sabtu (30/8) sore. Aksi ini diduga dilakukan sekelompok remaja nan datang menggunakan sepeda motor.

Kasi Humas Polrestabes Medan, AKP Halason Sihotang mengatakan pihaknya mengamankan sedikitnya 26 orang nan diduga berangkaian dengan kejadian itu. Saat ini, seluruh terduga pelaku sedang menjalani pemeriksaan intensif.

"Sebanyak 26 orang diamankan mengenai kasus pelemparan. Saat ini tetap proses pemerikasaan," ujar AKP Halason Sihotang.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Para remaja nan mengendarai motor sempat berakhir di depan gerbang DPRD Sumut. Kemudian melemparkan dua molotov ke arah gedung.

Molotov jatuh tidak jauh dari pos keamanan. Insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan berarti. Petugas nan berjaga segera melakukan pengejaran hingga sukses menangkap para pelaku.

Beruntung molotov itu tidak menimbulkan korban jiwa. Bom tersebut mendarat tepat tak jauh dari pos keamanan. Petugas kepolisian nan berada di letak langsung mengejar para remaja tersebut.

Hingga kini, polisi tetap menyelidiki motif di kembali tindakan pelemparan molotov tersebut.

Namun, diduga berangkaian dengan tindakan protes terhadap tunjangan mewah personil DPR dan protes atas tewasnya pengemudi ojol Affan Kurniawan setelah dilindas kendaraan taktis Brimob saat demonstrasi.

Gelombang tindakan unjuk rasa mengenai rumor tersebut telah berjalan di beragam wilayah di Indonesia sejak Selasa (28/8/2025).

(fnr/fra)

[Gambas:Video CNN]