16 Wna Sindikat Narkoba Ditangkap, Ada Jaringan Fredy Pratama

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk

Rabu, 05 Mar 2025 20:24 WIB

Total 16 Warga Negara Asing (WNA) nan terlibat dalam sindikat narkotika jaringan internasional ditangkap selama Januari-Februari 2025. Ilustrasi. WNA jaringan internasional narkoba ditangkap awal 2025. (iStockphoto/Natalia Shabasheva)

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --

Mabes Polri menangkap total 16 Warga Negara Asing (WNA) nan terlibat dalam sindikat narkotika jaringan internasional dalam periode Januari-Februari 2025.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyebut para WNA itu mempunyai kebangsaan nan berbeda mulai dari Amerika, Jerman, Turki, Australia, Lithuania, Inggris, India, dan Malaysia.

Ia menjelaskan belasan WNA itu kedapatan membawa barang-barang haram narkotika untuk diedarkan dan dijual bebas di Indonesia. Beberapa diantaranya, kata dia, juga telah mempunyai sindikat di Indonesia.

"Dari beragam kasus nan telah diungkap tersebut, terdapat 16 orang WNA nan kita lakukan penangkapan," ujarnya dalam konvensi pers.

Lebih lanjut, Wahyu menyebut empat WNA nan sukses ditangkap itu juga terbukti merupakan bagian dari jaringan narkoba internasional Fredy Pratama.

"Jadi jaringan nan sudah kita ungkap selama dua bulan ini, nan termasuk dalam jaringan Fredy Pratama ada 7 orang tersangka. 4 orang WNA dan 3 orang WNI," jelasnya.

Dalam menjalankan aksinya, Wahyu menyebut kebanyakan WNA berpura-pura sebagai pelancong ataupun turis dengan angan dapat mengelabui petugas nan ada di Bandara. Sementara untuk letak penangkapan, dia mengatakan dilakukan di sejumlah kota seperti Bali dan Jakarta.

"Ada empat WNA Malaysia langsung membawa dari Malaysia dibawa sendiri akhirnya bisa kita tangkap. Ada juga kurir WNA lain nan datang ke Bali, ada nan dari Jakarta," tuturnya.

"Memang ada nan nyambi jadi turis, tapi ada juga nan memang datang ke sini untuk menjadi bagian dari sindikat. Nah ini nan kudu kita berantas," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia mengaku pihaknya bakal terus berkoordinasi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Bea Cukai untuk mengetatkan penjagaan di pintu-pintu masuk Indonesia.

"Antisipasi kita, tentu kita kerja sama dengan teman-teman dengan imigrasi, dengan lapas, enggak bakal bisa kita selesaikan sendiri. Tidak krusial siapa nan hebat, nan krusial adalah Indonesia bebas narkoba," pungkasnya.

(dal/tfq)

[Gambas:Video CNN]